Paragraf
atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadiparagraph,
yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan
mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas
satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud
alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya
yang kurang idealjika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu
jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan
ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf
yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat
topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.
1) Jenis
paragraf menurut posisi kalimat topiknya
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi
gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf
menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna
sendiri bagisebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa
dibedakan atas empat macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif,
paragraf deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik.
A. Paragraf
Deduktif
Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal
paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu,
lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf
(urutan umum-khusus).
Contoh
paragraf deduktif :
"
Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang
penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah
berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik
kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga
fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit."
Contoh
paragraf deduktif
" Orang
yang sukses adalah orang yang mampu menangkap sebuah peluang dan memanfaatkan
peluang itu untuk meraih suatu keberhasilan. Kemampuan membaca dan memanfaatkan
peluang itulah yang menghantar Rahayu S. Purnami, lulusan Farmasi Universitas
Padjadjaran Bandung, sampai kepada kesuksesan menjadi pengusaha salon keliling
yang memberikan pelayanan “door to door”.
B. Paragraf
Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf
induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah
diakhiri dengan pokok pembicaraan.
Contohnya:
" Pak
Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga
memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah
memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar.
Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka,
dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun
kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan
Desa Kakao.
Contoh
paragraf induktif ."
" Yang
menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu
sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak
pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di
sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih
mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut
serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan
supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan
selokan di sekitarnya."
C. Paragraf
Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf,
terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya
menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal
paragraf.
"
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah,
dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang
murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung
beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah.
Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah
dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat."
D. Paragraf
penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa
terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan
lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam
uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Contoh
paragraf penuh kalimat topik :
" Pagi
hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk
dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang
menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar
sepuas-puasku."
2) Jenis
Paragraf Menurut Sifat Isinya
Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya
dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan
sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena
pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.
Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:
o Paragraf
Persuasif : adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara
mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam
penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi,
deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti
buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk
karangan fiksi seperti cerpen dan novel.
o Paragraf
argumentasi : adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti
alasan yang mendukung.
o Paragraf
naratif : adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam
bentuk data atau cerita.
o Paragraf
deskritif : adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu
dengan bahasa.
o Paragraf
eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan
kejadian tertentu.
3) Jenis
Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:
1) Paragraf
Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .
Sebagai
bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
1. menghantar
pokok pembicaraan
2. menarik
minat pembaca
3. menyiapkan
atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf
pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf
pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu
bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf
pembuka,yaitu:
1. kutipan,
peribahasa, anekdot
2. pentingnya
pokok pembicaraan
3. pendapat atau
pernyataan seseorang
4. uraian
tentang pengalaman pribadi
5. uraian
mengenai maksud dan tujuan penulisan
6. sebuah
pertanyaan.
2) Paragraf
Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah
dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat
difungsikan untuk:
1.mengemukakan
inti persoalan
2. memberikan
ilustrasi
3.
menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
4. meringkas
paragraf sebelumnya
5.
mempersiapkan dasar bagi simpulan.
3)Paragraf
Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan.
Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih
jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan.
Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :
1. sebagai
bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
2. isi
paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan
inti seluruh uraian
3. sebagai
bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan
yang medalam bagi pembacanya
Syarat
Paragraf
Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan
kepaduan.
1) Kesatuan
paragraf
Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam
paragraf hanya membicarakan satu ide pokok ,satu topik / masalah. Jika dalam
sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di
bicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau
masalah.
2) Kepaduan
paragraf
Seperti halnya kalimat efektif , dalam paragraph ini juga dikenal istilah
kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraf akan terwujud jika aliran kalimat
berjalan mulus dan lancerserta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata
ganti dan kata sambung, serta frasa penghubung dapat dimanfaatkan.
Sumber :
Sumber : http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html
Sumber : http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar