Pengertian organisasi
Organisasi adalah
wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian
mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuanya.
Menurut James L. Gibson, 1986. Organisasi adalah wadah yang memungkinkan
masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu
secara sendiri-sendiri.
Sebagai mahluk
sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki kebutuhan
terhadap manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul dan
membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi. Karang Taruna, perusahaan,
kerajaan, negara, adalah bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan sebuah
organisasi kejahatan pun pada dasarnya juga adalah sebuah organisasi, dimana
mereka bergabung dan berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan yang
sama. Organisasi yang paling kecil yang kerap kita jumpai adalah keluarga.
Keluarga pada hakikatnya adalah sebuah organisasi. Keluarga adalah satuan
organisasi terkecil yang pertama kali dikenal oleh setiap manusia.
Banyak motivasi yang
mendorong seseorang masuk dalam sebuah organisasi. Diantara beberapa motivasi
atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu kelompok organisasi adalah :
1.
Kelompoks atau
organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.
2.
Mencegah kesepian dan
kerenggangan.
3.
Kelompok dapat
memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
4.
Kelompok dapat
memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan kesetaraan kelompok
5.
Kelompok sosial ,
kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya memberikan prestige, status dan
pengakuan.
MANAJEMEN
DAN ORGANISASI
MANAJEMEN
Manajemen sumber daya
manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara
efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen
didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia -
bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Tujuan-tujuan Manajemen :
1. Manajemen Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen
sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas
organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia
diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap
bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia
membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber
daya manusia.
2. Manajemen Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen
pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia
menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria
yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Manajemen Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon
terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui
tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi
dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan
hambatan-hambatan.
4. Manajemen Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian
tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual
terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika
parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan
personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan
karyawan dapat meninggalkan organisasi.
Fungsi
dan Proses Manajemen
Dalam manajemen, perencanaan adalah
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi, manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana
informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis
dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana
formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam
jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota
korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana
itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan
kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
ORGANISASI
Organisasi adalah
suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material,
mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi :
1.
Stoner mengatakan
bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2.
James D.
Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.
Cester I.
Benhard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4.
Stephen P.
Robbin menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Bentuk-bentuk Organisasi :
1. Organisasi
politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau
berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu
kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut.
Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan
dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu
oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan
suatu bentuk struktur untuk diikuti.
2. Organisasi sosial adalah
perkumpulan sosial yang dibentuk ole masyarakat-masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai
sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk
organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka
capai sendiri.
3. Organisasi Mahasiswa adalah
sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus
tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus
organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk dan
menyerah pada tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung, melainkan
harus kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.
Prinsip-prinsip Organisasi :
o
Pembagian kerja,
Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah
hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
o
Wewenang, Manajer
harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi
wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan,
timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama
dengan tanggung jawabnya.
o
Disiplin, Para pegawai
harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin
yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling
pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan
organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari
peraturan tersebut.
o
Kesatuan komando,
Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
o
Kesatuan arah, Setiap
kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh
seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
o
Mendahulukan
kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau
kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara
keseluruhan.
o
Remunarasi, Para
pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
o
Sentralisasi, ini
merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan.
Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau
disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya
terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk
setiap situasi.
o
Rantai scalar, Garis
wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan
rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan
mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat
diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.
o
Tata tertib, Orang
dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
o
Keadilan, Para
manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
o
Stabilitas masa kerja
para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien.
Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan
bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti.
o
Inisiatif, Para
pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan
berusaha keras.
o
Esprit de corps,
Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam
organisasi (dari sebuah sumber buku).
Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau
metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang
tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses
kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a)
Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam
proses pencapaian tujuan.
c)
Menjamin adanya
pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen
dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen : Menjelaskan
perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu
sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Pengertian
Organisasi, Manajemen, dan Tata Kerja
A. Organisasi
Pada pertemuan kali ini, penulis akan mempersembahkan
sebuah pokok bahasan yang mungkin telah umum diketahui yaitu mengenai
Organisasi, Manajemen dan Tata Kerja (Metode), dalam berbagai tingkatan sosial
maupun lainnya.
Istilah organisasi sudah tidak asing di dengar, dalam
satu kesatuan bidang yang sederhanapun sudah dianggap sebagai organisasi,
contohnya dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah perkumpulan-perkumpulan
atau organisasi ekstrakulikuler, maupun perkumpulan-perkumpulan atau organisasi
yang khusus intern sekolah yang biasa dikenal OSIS (Organisasi Siswa Intera
Sekolah), atau contoh lainnya adalah dalam bermasyarakat sering kita dengar
dengan istilah OrMas (Organisasi Masyarakat). Jadi Organisasi dapat diartikan
sebagai suatu perkumpulan yang memiliki struktur kepemimpinan dalam satu visi
dan misi, untuk mencapai tujuan yang diinginkan organisasi itu sendiri secara
bersama-sama.
B.
Manajemen
Secara segi tata
bahasa kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang
berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memilah dan memilih. suatu
proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pemilihan, pengendalian/pengawasan, yang
dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang mendahulukan suatu
kebutuhan yang paling dianggap penting.
C.
Tata Kerja
Setiap suatu bidang pekerjaan, atau melakukan suatu
kegiatan pasti memiliki urutan proses/cara untuk mencapai suatu tujuan yang
dinginkan, dan proses itu diartikan sebagai tata kerja atau metode.
Tata kerja atau metode sendiri adalah satu cara
bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan
dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat
dilaksanakan dengan tepat. Dari ketiga unsur diatas yaitu Organisasi,
Manajemen, dan Tata Kerja (Metode) yang saling berhubungan, untuk menghasilkan
keputusan yang bisa diputuskan oleh pemimpin dari organisasi.
Unsur-Unsur
Organisasi :
1. Manusia
(Man).
2. Kerjasama.
3. Tujuan
Bersama.
4. Peralatan
(Equipment).
5. Lingkungan.
6. Kekayaan
alam.
7. Kerangka/Konstruksi mental
Secara garis besar organisasi
mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan
mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan
oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara
teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan
mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
Ø Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
Ø Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang.
Ø Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing.
Ø Ada tujuan tertentu.
Secara ringkas unsur-unsur
organisasi yang paling dasar adalah :
v Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja
sama.
v Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
v Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus
jelas.
v Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Unsur dasar
yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
1.
Anggota organisasi
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
2.
Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl :
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl :
1. Isi
2. Keperluan
3. Konteks
Organisasi Sosial
Organisasi social adalah sekumpulan orang
atau individu dalam suatu kelompok yang saling berinteraksi dan bekerja sama
yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan bersama
Ciri-ciri organisasi social
a. Rumusan
batasan-batasan operasional dari suatu organisasi jelas
b. Menetapkan
para anggotanya secara formal
c. Memiliki identitas yang jelas
d. Mempunyai
struktur administrasi yang berbeda dengan organisasi lain
e. Organisasi
sah setelah melalui suatu prosedur hukum, missal akta notaries
f . Adanya
peraturan yang tertulis untuk mengawasi para anggotanya
Tipe-tipe organisasi social
a.
Organisasi formal
organisasi formal adalah organisasi dimana para
anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya dilakukan menurut ketentuan resmi dan
memiliki peraturan yang tegas.
Ciri pokok organisasi formal :
·
Pola
komunikasi relative mapan
·
Disiplin
kerja diatur secara formal
·
Pengorganisasian
jelas
·
Ada
kekhususan keahlian / profesionalisme
·
Tujuan
terencana dengan jelas
Kelemahan organisasi formal :
i.
Sedikit
kesempatan bawahan untuk memberikan jawaban atas pesan dan instruksi atasan
ii.
Kompleksnya
jaringan social
iii.
Kecenderungan
keterlibatan bawahan untuk turut campur dalam proses musyawarah dan pembuatan
keputusan sedikit
b. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah organisasi dimana
para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya dilakukan atas dasar hubungan
pribadi dengan struktur informal dan tidak ditentukan secara resmi.
Ciri-ciri organisasi informal :
ü Proses pembentukan didasarkan pada
kepentingan bersama
ü Hubungannya informal
ü Jumlah anggotanya relative kecil
ü Adanya kegemaran yang relative sama diluar
organisasi
ü Disiplin kerja didasarkan pada kesadaran
pribadi
Kelemahan
organisasi informal :
i.
Banyak
kesulitan untuk mengambil keputusan karena keterlibatan bawahan tidak terbatas
ii.
Kapasitas
hasil kerja relative rendah karena anggotanya terbatas
iii.
Banyak
waktu luang yang dipergunakan di luar lingkup organisasi
ORGANISASI REGIONAL dan INTERNASIONAL
Uni Eropa,
Organisasi Regional paling maju saat ini, memilikiEuropean Court of Justice,
organ khusus yang bertanggung jawab atas setiap upaya penyelesaian sengketa
antara negara-negara anggota Uni Eropa, yang yurisdiksinya mencakup seluruh
negara anggota, organ-organ penting dalam masyarakat dan warga negara sah dari
negara-negara anggota. Hal ini dijelaskan dalam the Treaty of Amsterdam (1997)
yang mulai diberlakukan pada tahun 1999.
Pakta Pertahanan
Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organisation – NATO) yang didirikan pada
tahun 1949 juga memiliki prosedur penyelesaian konflik antara negara-negara
anggotanya. Pada 1956, organ utama NATO, Dewan Atlantik Utara, merumuskan suatu
komitmen yang menggariskan bahwa, sengketa yang tidak dapat diselesaikan
melalui jalur negosiasi langsung harus disampaikan dan dibahas dengan prosedur
dan dalam forum NATO sebelum dibawa ke organisasi internasional di luar NATO.
Resolusi tersebut juga menyebutkan bahwa Sekjen maupun negara-negara anggota
memiliki hak dan kewajiban untuk meminta perhatian dewan mengenai
ancaman-ancaman yang dapat mempengaruhi solidaritas dan efektifitas aliansi.
Lebih lanjut, Sekjen diberikan wewenang sebagai fasilitator yang dimandatkan
untuk menyelenggarakan penyelidikan, mediasi, atau arbitrasi bagi negara-negara
anggota yang berkonflik.
Pakta Warsawa yang didirikan oleh Uni Soviet dan meliputi sebagian besar Eropa Timur, memiliki suatu wadah kerjasama ekonomi yang didirikan pada 1949, yaituCouncil for Mutual Economic Aid, namun tanpa sebuah organ penyelesaian sengketa. Organisasi ini kemudian hancur seiring runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin dan digantikan oleh Commonwealth of Independent States (CIS) yang dipimpin oleh Federasi Rusia.
Pakta Warsawa yang didirikan oleh Uni Soviet dan meliputi sebagian besar Eropa Timur, memiliki suatu wadah kerjasama ekonomi yang didirikan pada 1949, yaituCouncil for Mutual Economic Aid, namun tanpa sebuah organ penyelesaian sengketa. Organisasi ini kemudian hancur seiring runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin dan digantikan oleh Commonwealth of Independent States (CIS) yang dipimpin oleh Federasi Rusia.
Banyak Organisasi
Regional lain yang masing-masingnya memiliki prosedur penyelesaian sengketa
tersendiri yang dirumuskan dengan berpedoman pada perjanjian yang telah
disepakati oleh negara-negara anggotanya, seperti; Conference on Security and
Cooperation in Europe (CSCE) yang kemudian berubah menjadi Organization for
Security and Cooperation in Europe (OSCE); Organization of American States
(OAS) dengan ketentuan penyelesaian konflik yang tertuang jelas dalam Pakta
Bogota; Organization of African Union (OAU); dan Organization of the Islamic
Conference (OIC), yang masing-masingnya memiliki organ tersendiri dalam upaya
penyelesaian sengketa yang terjadi antara negara-negara anggotanya.
ORGANISASI INTERNASIONAL
1. PBB
Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini
dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Perserikatan
Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi
Dumbarton Oaks di Washington DC, namun sidang umum yang pertama dihadiri wakil
dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House,
London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama
Liga Bangsa-bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak didirikan
di San Fransisco pada 24 Oktober 1945, sedikitnya 192 negara menjadi anggota
PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya
masing-masing, selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang
tergabung dalam wilayah Cina pada 1971. Hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara
anggota PBB. Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah Ban Ki-Moon asal Korea
Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
2.
ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November. Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November. Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
ü
Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan,
integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
ü
Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran
nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
ü
Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara
anggota
ü
Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
ü
Menolak penggunaan
kekuatan yang mematikan
Anggota ASEAN :
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:
• Indonesia
• Filipina
• Malaysia
• Singapura
• Thailand
• Brunei Darrussalam
• Vietnam
• Laos
• Myanmar
• Kamboja
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:
• Indonesia
• Filipina
• Malaysia
• Singapura
• Thailand
• Brunei Darrussalam
• Vietnam
• Laos
• Myanmar
• Kamboja
Sumber-Referensi :
http://kehidupan-umbul-umbul.blogspot.com/2011/10/organisasi-niagasosialregional-dan.html